Senin, 18 April 2011

PINDAH LOKASI

hmm udah lama ga nulis disini, terakhr nulis sekitar taun 2008an. karena blog ini udah jarang update jadi dengan terpaksa saya pindah ke alamat baru di http://blog.ub.ac.id/odiernt/
smoga di blog baru itu saya makin produktif dalam menulis

regards,
odiernt

Kamis, 12 Juni 2008

Global Warming : Tahun 2040, 2.000 Pulau Tenggelam

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan.


"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 ? 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.

Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara.

Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi terus meningkat? Termasuk laut di seputar Indonesia? Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam.

Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara.

Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan.

Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca. Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal.

Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta ..

Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia, melainkan juga warga dunia.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak-anak kita nanti.

(diambil dari beberapa sumber)

patricia

Minggu, 01 Juni 2008

tps and trick juni

Bagi anda yang suka adenium pasti tau apa itu grafting. Yupss benar grafting atau menyambung ialah mengganti bunga lama dengan menyambung batang atas bunga yang baru. Tetapi satu hal yang akan anda rasakan apalagi anda yang pemula ialah sulitnya menyambung. Pengalaman inilah yang ingin saya bagikan ke semua adenium lovers, saya sudah 2tahun ini suka ke adenium sampe-sampe ikutan milis adeniummania segala (walaupun jarang ikut bersua). Walau saya sudah 2 tahun suka adenium tapi baru-baru saja saya bisa melakukan grafting. kenapa? pertama didaerah saya susah sekali nemu batang yang bagus tuk jadi batang bawah, klo ketemu juga harus teliti milih klo asal bisa dapet batang yang diameternya kecil bgt, kedua human eror, klo saya sudah nemu batang bawah biasanya saya langsung nyambung tapi pasti gagal............

Akhirnya setelah beberapa tahun mencari permasalahannya ada beberapa faktor mengapa pemula sulit sekali menyambung adeniumnnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya menyambung, saya akan jelaskan satu-persatu.

1. Jarang latihan.
menurut saya inilah yang paling bahaya, jarang latihan, walau saya sudah 2 tahun suka sama adenium tapi bisa diiutng dengan jari berapa kali saya melakukan sambung-menyambung adenium, dan lebih mudah dihitung lagi berapa kali saya berhasil menyambung tanaman sukulen itu.

2. Alat yang tidak steril
alat yang tidak steril biasannya menjadi penghantar yang cepat dan ampuh untuk menyebarkan bakteri. Kenapa? pada saat melakukan pemotongan, bakteri maupun virus akan mudah masuk melalui jaringan sel. Cara yang paling mudah untuk membunuh bakteri tersebut ialah dengan pengolesan alkohol 70% pada permukaan pisau dan mata pisau.

3. Alat potong yang tidak tajam
Biasannya pada saat pemotongan kita memotong dengan pisau, cuuter, silet, ect. Namun syarat utama yang harus dimiliki alat pemtong ialah ketajamannya. Karena blia tidak tajam, pada saat pemotongan jaringan akan sangat mudah rusak. Makanya lebih baik jika hendak memotong asahlah pisau anda terlebih dahulu.

4. Pengikatan sungkup pada posisi yang salah
Hal ini yang paling sering terjadi. Pada saat melakukan sungkup untuk menjaga kelembaban, seringkali pengikatan dilakukan tepat pada luka sayatan. Pada saat malam atau siang hari, plastik pembungkus akan berembun dan akhirnya terkumpul menjadi air karena adanya penguapan. Air yang nantinya terkumpul akan jatuh ke posisi terbawah, jika pengikatan dilakukan seperti yang saya katakan, maka dapat dipastikan luka akan terkena air dan akhirnya membusuk.

5. Ikatan grafting yang tertutup rapat
Pada saat plastik menutup rapa luka, terdapat ruang hampa. Didalam ruang hampa ini, akan terjadi pengembunan dan akhirnya embun itu menjadi air dan air tersebut akan mengenai luka sayatan yang kita buat lalu dapat dipastikan sambung yang kita buat akan gagal.

6. Kelembaban yang tak terjaga.
Terkadang setelah semua selesai kita lakukan dengan benar, penempatan adenium yang kita grafting menjadi suatu hal yang kita abaikan. Letakkan adenium yang baru di sambung di baawah naungan 50% intensitas cahaya matahari atau hanya terkena cahaya pagi saja. suhu yang berlebihan dapat menyebabkan penguapan didalam sungkup plastik sehingga menyebabkan pengembunnan yang berlebihan.

Selasa, 06 Mei 2008

penyakit baru pada sanse

Penyakit yang biasa di kenal para kolektor ataupun pedagang sanse biasanya hanya sebatas Erwinia carotovra, Fusarium moniliforme, dan Scelerotiorum rolfsii atau yang biasa dikenal bercak kering. Tetapi ada penyaki laiinya yang siap membunuh sanse kesayangan anda apalagi pada saat musim pancaroba seperti sekarang ini. Penyakit ini saya temukan di sanse HORWOOD kesayangan saya. awalnya hanya terkena Erwinia carotovara lalu saya hilangkan dengan mekanis, eh tau-taunya pangkal daunnya berwarna kekuningan, pas saya cek ternyata busuk pangkal daun. Ciri-cirinya ada warna kuning ke oranye pangkal batang dan umbi lembek. Awalnya saya panik dan langsung membuang bag yang pertama kena Erwinia carotovora dibersihkan pake piso steril trus ma anti jamur dan anti bakteri. Pas hari ini(selasa 6 mei 2008) serangan makin parah, ga tau berbuat apa (coz dibuku trubus khusus sanse ma flona ja ga da), ya udah saya pake ja teknik selamatkan daun yang masih segar (dipotong tentunya) dan buang jauh-jauh daun yang busuk. Sialll knapa da penyakit macem itu. Sambil "operasi" saya sambil mikir, ternyata penyebabnya ialah ditengah daun ada lobang untuk tumbuhnya daun baru(coz daunnya belum tidur masih bediri) trus ketampung ma air ujan, karena air ujan bersifat asam dan tidak steril (kemungkinan membawa Erwinia carotovora) jadinya kondisi tanaman tidak sehat dan akhirinya terinfeksilah tanaman itu oleh penjahat yang bernama Erwinia carotovara. Hati-hati para kolektor awam penyakit ini sangat mudah membunuh tanaman sanse anda!

Sabtu, 26 April 2008

save our rotundum

Rotundum. Pencinta aglao pasti tahu tanaman ini. Ya, tanaman ini ialah cikal bakal aglo berwarna merah. Hebatnya tanaman ini hanya ada di Indonesia, dan ini pulalah yang membuat iri para breeder thailand. Tetapi aglao ini menuju kepunahan, mengapa? Karena tanaman ini banyak dicari orang,. Mereka rela-rela pergi ke hutan hanya untuk memburu tanaman ini. Berharap bila dibawa kekota akan ada orang yang membelinya. Padahal mereka yang mengambil tidak tahu cara merawat tanaman ini, dan akhirnya pada saat hendak dijual tanaman keburu mati. Parahnya kegiatan ini berlanjut terus, tidak ada orang yang hendak membudidayakannya. Belum lagi para breeder thailand mulai mengaku-ngaku memiliki tanaman ini asli dari tanah airnya sendiri. Padahal bila mereka tidak melihat keindahan pride of sumatra (cikal-bakal aglo hibrid merah) mereka tidak bisa menemukan aglao merah buatan mereka. Pada buku katalog buatan thailand yang dimiliki kolektor tanaman surabaya, ditulis nama PO IN DO padahal gambar yang ada di buku menunjukan gambar rotundum(lihat majalah agrobis edisi 775 hal 16). Hati-hati, mungkin suatu saat mereka benar-benar mengakui rotundum miliknya. Jangan sampai kejadian durian bangkok terulang, padahal durian bangkok itu asli Indonesia, memang pada saat ditemukan dihutan buah yang tebal itu masih tidak enak, tetapi dengan beberapa kali penyilangan dengan rasa yang manis durian itu menjadi durian bangkok yang kita kenal sekarang. tragis, telah terjadi "pencurian plasma nutfah" di negri khatulistiwa kita ini. jangan sampai pada suatu saat anak cucu kita mengenal PO IN DO dan bukan ROTUNDUM. SAVE OUR ROTUNDUM sebelum tercipta PO IN DO. Jadikanlah rotundum aset negara yang harus dijaga dan jangan mau kita "DICURI" sama negara yang ngri terhadap NKRI tercinta.

Rabu, 16 April 2008

tips and trick APRIL

Melihat aglao roset dan kompak pasti kita akan berdecak kagum. Apa lagi jika melihat cochin berbentuk roset tidak lunglai kita pasti ingin sekali memilikinya. Tetapi sulit sekali menemukan cochin yang bisa tampil sempurna, karena batangnya panjang dan juga tangkai daunnya kecil, apalagi daunnya yang berukuran jumbo. Tetapi sekarang saya sudah menemukan teknologi yang bisa diterapkan pada aglao anda. Namanya training tangkai, tujuannya ialah membuat tangkai daun aglao anda tegak dan mudah diatur untuk mendapatkan bentuk roset. Walau teknologi ini belum sempurna, masih banyak trouble yang belum bisa dipecahkan, tetapi bisalah untuk memperbaiki aglao yang penampilannya kurang bagus. Pada training tangkai ini kita tidak memerlukan obat atau ramuan khusus, tetapi hanya membutuhkan sebatang besi dan juga tali. Cara pengaplikasiannya juga cukup mudah, dibawah ini saya akan menjelaskan bgmn cara melakukan training tangkai tsb.

1. siapkan alat seperti sebatang besi dan tali.
2. tancapkan batang besi ke dekat batang utama aglao (hati-hati jangan sampai melukai akar).
3. ikatkan tali ke tangkai daun yang hendak di training (ingat! ini bagian yang paling penting dan masih perlu banyak teknik untuk menyempurnakannya, karna bila salah mengikat bukannya roset malah daun pada tegap ke atas)
4. terakhir rawaltlah aglao dengan baik, selalu jemur setiap hari cukup stengah jam saja(dr 8-8.30) pada jam ini cahaya sangat bagus, boleh menjemur diatas jam ini tetapi jangan sampai lupa diangkat. Penjemuran berguna untuk memendekan tangkai red cochin yang biasanya terlalu panjang. tetapi penjemuran tidak bisa memendekan tangkai daun yang sudah tua, melainkan hanya bisa memendekan tangkai daun baru.

2-3 bulan tangkai aglao yang anda training akan tumbuh baik, tidak lunglai dan juga tidak terlalu panjang. Perhatian! Tangkai yang baik tersebut hanya berlaku untuk tangkai yang ditraining, sedangkan tangkai daun baru belum pernah diuji coba kekuatan tangkainnya karena belum pernah mengeluarkan daun baru (coz 2bulan belakangan ada bunga jadi daun gak mau numbuh)

Senin, 07 April 2008

sansevieria

pagi hari pada selasa tgl 8 april, gw bangun trus buru-buru ngenet cari berita walhi (yang dr tadi malem blon ketemu), sambil nyari brita gw nyambi buka-buka artikel tentang sase. Dalam hati gw mikir knapa ga ke siremi pedagang tanaman hias langganan gw. akhirnya gw kesana dengan bermodal Rp50000,00, nyampe sana gw langsung ngusik si empunya kebon yang lagi sibuk ma adeniumnya. Pas gw tanya,
gw: 'mas ni sanse apaan?'
mas remi: ntu mah superba Rp50000
gw: (dlm hati, superba mahal amat? harganya Rp.50000 padahal di buku cuma 30000an)
gw: mas nyang ni paan?
mas remi: cylindrica
gw: brapa harganya?
mas remi: 75
gw: (dlm hati, hah murah amat cylindrica cuma 75an gw liat buku ampe 250rb)
saya ambil deh tapi nganjuk dulu ya?
mas remi: bolehh deh.

trus pas gw lg liat yang lain gw ngeliat brown kirkii pas gw tanya 175 pas gw mo minta nganjuk lagi eh malah ga boleh, katanya punya temen jadi ga bisa diambil dulu akhirnya gw bw aja c honey (mksd gw c s cylindrica)

tung boleh nganjuk dulu klo ga boleh bisa rugi gw kya pas jaman jemani cobra yang pernah dia tawar cuma 200 ribuan, nyesel dah gw kg beli waktu itu (padahal masih boleh nganjuk loh waktu itu)